It's About Us : Air Untuk Masa Depan

Posted by Mister H2O Categories: Label:



Saat manpro gua gagal untuk kesekian kalinya, gua jadi pengen naik tower. Trus loncat. Gua ga bisa ngapa-ngapain lagi. Disaat semua mahasiswa tertawa gembira riang keluar lab karena manpro nya berhasil, gua ngga. gua  langsung pergi keluar dari lab transmisi untuk meluapkan kekesalan gua dan juga untuk nenangin hati gua yang panas karena dikomporin tawa mahasiswa lain. Gua pergi menuju tower, setelah itu gua naik tower, kemudian sampai lah gua di atas tower. Inilah yang sering gua lakuin ketika gua merasa sedih karena tekanan hidup, terutama tekanan dosen yang selalu menuntut hasil yang sempurna. Ketika mahasiswa lain mengerjakan tugas dengan asal-asalan bahkan sampai dibuatin orang lain ampe selese dan gua mati-matian ngerjain tugas sesempurna mungkin karena tuntutan dosen, nilai kita ga ada bedanya. Sama-sama dapet B. Tapi beda banget kalo mahasiswa lain yang ngerjain tugas dengan sungguh-sungguh dan gua asal-asalan, huft... Itu bedanya kontras banget. Yang lain dapet A, gua sendiri yang dapet C. Gua terdiam. mencoba menahan emosi yang meluap-luap. Segala hal gua lakuin agar emosi gua reda dari mulai teriak, foto-foto, ampe tidur kayang.
Yang ga gua lakuin adalah loncat dari tower, huh, horrorrrr! Bayangin aja. Di tempat yang ketinggian yang lumayan, 25 meter, anginnya udah gede banget. Tambah lagi towernya juga goyang kiri goyang kanan. mana dibawah tanah yang berginjul2 gitu,sekali loncat, gua bisa langsung jadi daging giling. Gua berani loncat kalo dibawah sana ada kasur empuk yang gede atau kalo di bawah sana ada air,mungkin gua masih bisa selamat, ya minimal terbaring di icu.
Eh,tapi ngomong2 soal air. Saat ini gua prihatin banget ngeliat keberadaan air.
Air merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam hidup kita. Jika air hidup tanpa kita, mungkin itu bukan suatu masalah, tapi bisa dibayangkan jika kita hidup tanpa air, ini merupakan masalah besar. Kebutuhan kita akan air sangatlah tinggi. Dua pertiga planet bumi itu ditutupi permukaan air. Jika air tercemar maka makhluk hidup yang ada dibumi tidak bisa hidup. Tapi sayangnya kebanyakan dari kita ga peduli akan keberadaan air. Penebangan hutan dimana-mana, semakin besarnya lubang ozon semakin memperparah keberadaan air di bumi kita. Di Indonesia pun banyak pencemaran air dimana-mana. banyak orang yang baik secara sadar maupun tidak sadar mengotori dan mencemari air membuang sampah di kali, sungai, sampai di laut. Dan tak jarang ada juga yang sampe ngebom lautan. Waw!
Jika hal ini terus berlanjut, apa jadinya jika persediaan air bersih dimasa depan berkurang karena pencemaran yang tiada hentinya atau malah ga ada air bersih sama sekali?
Dan sepuluh tahun mendatang kita telah menikah dan dikaruniai anak. Lalu anak kita kehausan.
''Papah, aus..., pengen mimi.''
''Nak,karena persediaan air minum kita abis,kalo kamu haus air nya ambil aja di solokan,airnya ga jauh beda kok.''
Apa kita rela membiarkan keturunan kita meminum air solokan? Kalo gua sih ogah.
Air bisa berperan menjadi penjahat dunia ketika mereka marah. Dan tak jarang kemarahan mereka dapat menghilangkan beberapa nyawa makhluk hidup dengan menjelma sebagai banjir ataupun tsunami. Disisi lain air juga bisa berperan sebagai hero dalam kehidupan, terutama dalam kasus seorang mahasiswa teknik telekomunikasi sedang melakukan kerja praktek. Lalu dia bertanya pada bos nya.
''Apa yang harus saya lakukan pak?
''Sebagai pemula, kamu harus naik tower ini.''
''Kapan? Sekarang pak?''
Bos nya mengangguk dan tanpa basa-basi mahasiswa itu naik tower dan sampai di ujung.
''Pak, apalagi yang harus saya lakukan?''
''Hmmm, apa ya? Coba kamu loncat dari atas sana.''
''Kapan pak?''
''Kapan ya? Pokonya segera.''
Mahasiswa itu terdiam berpikir sejenak. Apa benar orang yang berada dibawahnya itu seorang bos yang baik hati, atau mungkin malaikat pencabut nyawa?kalau dia mengikuti perintah bossnya, dia akan mati konyol. Lalu dia mencoba kritis.
''Boss, demi seluruh umat manusia, saya ga berani.''
''Loh kenapa?''
''Disana itu kan tanah ya boss, kalo saya loncat, ntar saya malah jadi perkedel. Coba kalo di bawah sana itu kolam air yang gede boss, saya bisa selamat gitu.''
Nah kan terbukti. Yang ada dipikiran mahasiswa tadi itu ketika melihat kebawah adalah air, bukan uang ataupun sebatang rokok.
So, apa yang harus kita lakuin sekarang demi menyelamatkan air? Ga susah-susah banget sih, mulai dari hal kecil aja seperti ga ngebuang sampah ke sungai, atau laut, buanglah ke tempat yang semestinya supaya air ga tercemar. Lalu gunakan air seperlunya, jangan ngeboros-borosin air gitu aja. Karean kalo musim kemarau datang,persediaan air di dalam tanah ga abis-abis banget karena tanah masih menyimpan persediaan air.



Share


No Response to "Berfikir Tentang Air"

Posting Komentar